Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang
kehilangan cinta adalah orang yang tidak normal tetapi banyak juga orang yang
menderita karena cinta.
“dijadikan indah pada pandangan manusia,
kecintaan kepada apa yang diinginkan wanita, anak-anak, harta yang berjenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, sawah lading. Itulah kesenangan
hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik.”
Cinta kepada sesuatu menjadikan kau buta dan tuli
(HR. Abu Daud dan Ahmad)
Cinta memang sudah ada dalam diri kita,
diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati, cinta bisa
menulikan dan membutakan kita. Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena
Allah cirinya adalah tidak memaksakan kehendanya. Tapi ada juga cinta yang
menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung terhadap kemaksiatan.
Cinta yang semakin bergelorah hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan inilah
yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.
Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari
rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat
kehormatan baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati
karena seperti meminum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati
adalah cinta setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.
Cara untuk mengedalikan rasa cinta adalah jaga
pandanga, jangan berkhalwat, berdua-duaan, janga dekati zina dalam bentuk
apapun dan jangan saling bersentuhan.
Bagi orang tua yang membiarkan anaknya
berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa
cinta kepada Allah dengan memperbanyak dzikir, sholawat, istigfar, dn salat
sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu karena nafsu yang akan memperdayakan
kita. Sepertinya cinta adalah nafsu belaka
0 comments:
Post a Comment